Pesta Rakyat bukan sekadar ajang hiburan atau perayaan budaya semata. Di tengah dinamika sosial dan ekonomi yang terus bergerak, kegiatan semacam ini berperan besar dalam merangkul masyarakat, memperkuat identitas lokal, serta mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat. Hal inilah yang ditegaskan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat dalam kunjungannya ke Pesta Rakyat yang digelar di Kabupaten Cianjur.
Wakil Gubernur Jawa Barat menyampaikan apresiasi mendalam atas keberhasilan penyelenggaraan acara ini. Ia menilai bahwa manfaat Pesta Rakyat Cianjur bukan hanya dirasakan secara seremonial, melainkan langsung menyentuh kehidupan warga. Artikel ini akan mengupas berbagai aspek acara, mulai dari dampak sosial, ekonomi, budaya, hingga harapan ke depan agar kegiatan semacam ini dapat direplikasi di berbagai daerah lain di Jawa Barat.
Pesta Rakyat Cianjur: Wujud Perayaan dan Kebersamaan
Pesta Rakyat Cianjur diselenggarakan sebagai bentuk perayaan atas pencapaian masyarakat sekaligus sarana hiburan massal yang inklusif. Berbagai kegiatan menghiasi rangkaian acara ini, mulai dari pentas seni daerah, bazar UMKM, panggung hiburan rakyat, hingga layanan sosial seperti pengobatan gratis dan konsultasi hukum.
Dengan melibatkan ratusan pelaku UMKM, seniman lokal, komunitas pemuda, dan organisasi masyarakat, Pesta Rakyat ini menjadi ajang kolaborasi yang sangat positif. Masyarakat dari berbagai kalangan tumpah ruah memenuhi alun-alun kota, menunjukkan bahwa acara ini diterima dan dinikmati oleh semua lapisan.
Bagi Wakil Gubernur Jawa Barat, semangat kebersamaan inilah yang menjadi titik penting. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa “Pesta Rakyat seperti ini bukan hanya sekadar selebrasi, tetapi momen penting untuk menguatkan kembali solidaritas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara nyata.”
Dampak Ekonomi: UMKM dan Perputaran Uang
Salah satu manfaat nyata yang paling cepat dirasakan dari Pesta Rakyat adalah pada sektor ekonomi, khususnya bagi pelaku UMKM. Dalam acara ini, lebih dari 300 pelaku usaha kecil dan menengah diberi ruang untuk memamerkan dan menjual produknya. Mulai dari kuliner khas Cianjur, kerajinan tangan, fesyen lokal, hingga produk pertanian olahan, semuanya tersedia di stand-stand yang dipadati pengunjung.
Berdasarkan data sementara dari panitia penyelenggara, perputaran uang selama dua hari penyelenggaraan Pesta Rakyat mencapai lebih dari 1,2 miliar rupiah. Angka ini menjadi indikator betapa besar dampak ekonomi yang bisa dihasilkan hanya dalam waktu singkat.
Wagub Jabar juga menyampaikan, “Event ini memberikan platform nyata bagi para pelaku UMKM untuk bertemu langsung dengan konsumen. Ini bukan hanya tentang jual beli, tetapi soal memperluas jaringan dan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap produk lokal.”
Lebih dari itu, banyak pelaku UMKM yang mengaku bahwa setelah mengikuti acara tersebut, mereka menerima pesanan lanjutan dan berhasil memperluas jejaring pelanggan. Ini adalah bentuk manfaat jangka menengah yang memberikan semangat baru bagi pengusaha kecil.
Revitalisasi Budaya Lokal
Tak hanya ekonomi, sektor budaya juga mendapatkan panggung penting dalam Pesta Rakyat Cianjur. Acara ini dirancang agar tetap mengakar pada nilai-nilai lokal, terlihat dari penampilan seni budaya tradisional seperti tari jaipongan, rampak gendang, serta lenong Sunda yang digelar di panggung utama.
Para seniman lokal diberi kesempatan untuk menunjukkan kreativitas mereka kepada publik yang luas. Hal ini menjadi penting untuk memastikan regenerasi seni budaya daerah yang sering kali terpinggirkan oleh arus budaya populer.
Menurut Wagub Jabar, pelestarian budaya adalah tugas bersama. “Kita tidak boleh kehilangan jati diri. Pesta Rakyat ini menjadi ruang bagi anak-anak muda untuk mengenal budaya sendiri dan mencintainya.”
Partisipasi aktif sekolah-sekolah dan sanggar seni juga menjadi bukti bahwa penyelenggaraan acara tidak hanya fokus pada aspek hiburan, tetapi memiliki nilai edukasi dan pembentukan karakter generasi muda.
Dampak Sosial dan Psikologis: Ruang untuk Bersatu
Pesta Rakyat Cianjur juga memberikan dampak sosial yang signifikan. Dalam situasi pascapandemi, masyarakat membutuhkan ruang terbuka untuk berinteraksi, berkumpul, dan merasakan kebersamaan kembali. Acara seperti ini mampu menjadi sarana pemulihan sosial dan psikologis yang sangat efektif.
Berbagai elemen masyarakat hadir tanpa memandang latar belakang ekonomi, suku, atau agama. Di momen ini, sekat-sekat sosial seolah mencair, dan masyarakat merayakan kebersamaan sebagai satu entitas yang utuh.
Sosiolog dari Universitas Padjadjaran yang turut hadir dalam acara ini menilai bahwa kegiatan seperti Pesta Rakyat bisa menjadi alat pemersatu masyarakat di tengah meningkatnya polarisasi sosial dan ekonomi. “Acara ini mampu mengembalikan rasa saling percaya antarkomunitas. Ada interaksi sosial yang sehat di sini.”
Peran Pemerintah Daerah dan Kolaborasi Stakeholder
Keberhasilan Pesta Rakyat Cianjur tak lepas dari kerja sama antarberbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Cianjur bekerja sama dengan organisasi masyarakat, komunitas kreatif, pelaku usaha, dan pihak swasta untuk menyelenggarakan acara ini secara efisien dan meriah.
Wakil Gubernur Jawa Barat menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyelenggarakan kegiatan seperti ini. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak harus bersatu, dari yang punya ide, punya modal, sampai yang punya kemampuan teknis,” ujarnya.
Ia juga mendorong kepala daerah di kabupaten/kota lain di Jawa Barat untuk menjadikan Pesta Rakyat Cianjur sebagai inspirasi. Menurutnya, kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda tahunan daerah yang tidak hanya meningkatkan kebanggaan warga, tetapi juga mendatangkan potensi ekonomi yang besar.
Aspirasi dan Harapan Masyarakat
Banyak warga yang menyampaikan harapan agar Pesta Rakyat bisa menjadi acara rutin. Salah seorang warga, Ibu Euis, penjual gorengan yang membuka lapak di arena pesta mengatakan, “Saya berharap ini bukan yang terakhir. Penjualan saya naik dua kali lipat dari biasanya. Suasananya juga menyenangkan.”
Anak-anak muda pun mengapresiasi panggung hiburan yang diisi oleh band-band lokal dan nasional. Menurut mereka, kesempatan ini langka dan memberi ruang untuk berekspresi secara positif. Selain itu, pengunjung dari luar daerah turut berdatangan, yang menambah pemasukan bagi penginapan dan restoran lokal.
Permintaan untuk memperluas cakupan acara di masa mendatang juga mulai muncul. Banyak pelaku usaha dan komunitas kreatif dari wilayah lain di Cianjur berharap dapat dilibatkan jika acara serupa kembali digelar.
Perspektif Pembangunan Berbasis Masyarakat
Apresiasi Wagub Jabar terhadap Pesta Rakyat Cianjur merefleksikan paradigma pembangunan yang berorientasi pada partisipasi masyarakat. Alih-alih top-down, kegiatan ini menjadi contoh baik bahwa pembangunan yang melibatkan warga secara langsung akan menghasilkan manfaat yang nyata.
Pesta Rakyat menciptakan efek domino: dari kebangkitan ekonomi mikro, pelestarian budaya, hingga perkuatan jalinan sosial. Inilah bentuk pembangunan berbasis komunitas yang ideal.
Hal ini juga sesuai dengan misi Pemprov Jawa Barat untuk menjadikan masyarakat sebagai subjek pembangunan, bukan hanya objek. Dalam konteks ini, acara rakyat menjadi instrumen penting untuk menanamkan nilai gotong royong, kreativitas, dan kemandirian.
Kesimpulan
Pesta Rakyat Cianjur bukan hanya pesta dalam arti harfiah, tetapi manifestasi dari kebangkitan sosial dan ekonomi masyarakat pascapandemi. Dari pelaku UMKM, seniman lokal, anak-anak muda, hingga ibu rumah tangga, semua mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.
Wakil Gubernur Jawa Barat secara tegas menyatakan apresiasinya dan mendorong agar kegiatan semacam ini terus dilestarikan dan dikembangkan. Ia juga mengajak seluruh kepala daerah di Jabar untuk menjadikan acara semacam ini sebagai alat pembangunan dan rekonsiliasi sosial.
Partisipasi masyarakat yang luas, dampak ekonomi yang terasa langsung, dan pelestarian budaya yang kuat membuktikan bahwa pembangunan berbasis kearifan lokal tetap relevan dan efektif di era modern ini. Harapannya, Pesta Rakyat Cianjur akan menjadi model acara yang bisa direplikasi di seluruh pelosok Jawa Barat demi menciptakan masyarakat yang sejahtera, guyub, dan bangga akan budayanya sendiri.
Baca juga : Pemerintah Sediakan Hunian untuk Masyarakat Umum di IKN, Seperti Apa?